Senin, 03 November 2014

Belajar Menulis

Sejenak rasa kehilangan ini mencuat seperti pudarnya keindahan langit biru di bibir cakrawala. Menciptakan goresan hati oleh rasa yang tak terdefinisi. Mengagumi tanpa tau siapa dan bagaimana. Hanya terpaut pesona kewibawaan dan ketenangan mu yang tersembunyi dalam tundukmu yang syahdu. Karenanya aku menjadi Klepto yang suka mencuri pandang. sekedar melirik dan mengharap sedikit senyum tulusmu. meski senyum itu bukan untukku.
Kini, ketika kutau dan kamu tau siapa aku. Waktu berkata lain. Mungkin ini salah satu cara Tuhan memisahkan kita. Bukankah konsep "Menjauh untuk mendekat" itu memanga ada?. Menjauh memberiku waktu berbenah dan menjadi layak untuk orang sepertimu. Dirimu yang bagaikan oase di tengah gurun, layaknya rasi bintang Orion dalam gelap. Sedangkan aku? layaknya lilin dalam gelap, bagai rintik hujan di tengah samudra.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar